Senin, 29 April 2013

teknologi baru pada bank BNI





PT. Bank BNI (Persero)
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya.
Saat ini, BNI telah berkembang menjadi salah satu Bank besar di Indonesia, terbesar ke-4. Untuk melakukan persaingan dengan bank-bank lain yang lebih maju, tentu saja BNI juga memberikan layanan terbaik dengan teknologi terbaik yang dimiliki.
1.1.     Aplikasi
Pada saat ini, Bank BNI telah memiliki aplikasi terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh nasabahnya, yaitu Internet Banking BNI. internet banking BNI dapat memanjakan masyarakat karena memiliki sebagian fungsi yang sama dengan ATM (Automatic Teller Machine) dan Teller Bank pada umumnya.
Internet banking BNI juga memiliki banyak sekali fitur, mulai dari pengecekan saldo, transfer, hingga pembayaran rutin untuk PLN, Pajak, dll. Berikut ini adalah gambar menu utama dari Internet Banking BNI.




APLIKASI THREE-TIER CLIENT SERVER PADA SISTEM ATM BANK BNI
Penggunaan teknologi informasi sudah menjadi suatu  kebutuhan dan permintaan dari suatu organisasi atau perusahaan. BNI sebagai perusahaan perseroan  yang bergerak pada bidang perbankan mempunyai bidang usaha dalam berbagai macam bisnis yang meliputi bisnis korporasi,  bisnis konsumer, bisnis komersial, bisnis tresuri dan international serta bisnis dengan anak perusahaaannya. Untuk mendukung bisnisnya BNI memberikan layanan berupa ATM yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun penggunaan arsitektur pada ATM BNI untuk dapat memberikan kualitas layanan yang ditawarkan. ATM BNI menggunakan arsitektur perangkat lunak client-server model three-tier yang dikembangkan dari model clientserver dan model fat client. Hal ini memungkinkan layanan yang berikan seperti sekarang ini menstransfer uang, membayar tagihan dan lain-lain kepada nasabahnya.


1.2.     Teknologi yang Digunakan
Ada beberapa teknologi terkait yang mutlak harus digunakan dalam internet banking BNI. Beberapa teknologi tersebut adalah:
1.       Internet
Internet merupakan teknologi yang mutlak digunakan dalam transaksi via Internet Banking BNI. Pada dasarnya, akan ada dua makna ketika kita membahas internet, yaitu teknologinya, dan yang kedua jaringan internetnya.
Internet sebagai teknologi akan terkait dengan penggunaan TCP/IP dengan tampilan user interface padaweb browser. Sedangkan internet sebagai jaringan merupakan terkoneksinya komputer yang ada di seluruh dunia dengan bantuan teknologi internet itu sendiri.

2.       Kemananan Internet
Keamanan transaksi dalam internet banking, akan sangat tergantung dengan keamanan internet. Saat ini, teknologi internet yang digunakan umumnya masih IPv4 (Internet Protocol versi 4). Sebenarnya sudah ada pembaruan  dari IPv4 yang ada sekarang, yaitu IPv6 (Internet Protocol versi 6). Namun, IPv6 masih belum lazim digunakan dalam dunia internet, utamanya Indonesia. IPv6 sebenarnya diklaim dapat menutupi kekurangan dan kelemahan yang ada pada IPv4.
Secara umum, komputer pengguna layanan (nasabah) dan juga penyedia layanan (pihak BNI) akan terhubung ke jaringan internet melalui ISP (Internet Service Provider). Hal ini akan dapat menghubungkan keduanya dengan teknologi internet, sehingga nasabah dapat menggunakan layanan yang disediakan pada Internet Banking BNI.
Ada tiga sisi yang dapat dilihat dari keamanan internet, yaitu:
·         Pengguna
Keamanan pengguna akan terkait dengan komputer yang digunakanan untuk mengakses layanan internet banking. Komputer yang digunakan contohnya dapat terjangkit virus yang dapat mengirimkan data pribadi yang disimpan. Misalnya saja username dan password yang tersimpan dalam browser. Virus seperti ini umumnya yang sering ada adalah dari jenis Trojan Horse.
·         ISP
Dari sisi ISP, bisa terjadi penyadapan data dan informasi yang digunakan untuk melakukan akses Internet banking. Umumnya, hacker dapat melakukan hal yang disebut sniffing.
Selain itu, apabila pengguna melakukan akses di tempat umum seperti warnet atau wifi umum, maka dapat dengan mudah data dan informasi dicuri menggunakan aplikasi dari komputer lain yang juga terhubung di jaringan tersebut.
·         Penyedia Layanan
Hampir sama dengan pengguna, penyedia layanan juga tergantung dengan keamanan komputer yang terkoneksi dengan jaringan internet. Selain itu juga penyadapan oleh hacker, menggunakan teknik DoS Attack (Denial of Service Attack), hingga pemalsuan domain.

3.       Fitur Keamanan Internet Banking BNI
Untuk menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan dalam transaksi melalui internet banking BNI, maka BNI sendiri memberikan fitur-fitur keamanan pada layanan internet banking yang disediakan. Berikut ini adalah fitur keamanan yang digunakan dalam internet banking BNI.
·         SSL128
Sistem keamanan standar internasional dengan enskripsi SSL128 bit oleh Verisign. SSL 128 bit (Secure Socket Layer), yaitu lapisan pertama sistem pengamanan BNI Internet Banking yang lazim digunakan dalam dunia perbankan. Dengan menggunakan SSL ini, semua data yang dikirimkan dari server BNI Internet Banking ke komputer nasabah dan sebaliknya selalu melalui proses enkripsi (acak secara sistem) dengan menggunakan sandi 128-bit yang hanya diketahui oleh komputer nasabah dan server BNI Internet Banking. Dengan demikian, pihak-pihak lain tidak akan dapat mengartikan transmisi data tersebut apabila menerimanya.
Penggunaan SSL ini digunakan pada proses login dan juga proses transaksi. Ketika transaksi, pengguna akan diminta menggunakan token BNI yang akan menghasilkan kode angka. Kode angka ini akan diinputkan ketika akan melakukan transaksi. Kode angka yang diinputkan pengguna ini juga akan dienkripsi dengan SSL128.
·         Pengamanan pintu akses BNI Internet Banking dengan firewall.
·         Proses registrasi Layanan BNI Internet Banking dilakukan melalui BNI ATM menggunakan PIN BNI Card.
·         Proses aktivasi melalui www.bni.co.id atau langsung ke https://ibank.bni.co.id menggunakan PIN registrasi dan nomor BNI Card yang digunakan untuk registrasi di BNI ATM.
·         User ID dan Password dibuat oleh Pengguna saat aktivasi BNI Internet Banking, berupa kombinasialphabet dan numeric (alphanumeric).
·         Password BNI Internet Banking dapat diubah kapan saja oleh Pengguna BNI Internet Banking.
·         Sistem BNI Internet Banking dilengkapi dengan session time out dimana akan otomatis Log Off.
·         Alat tambahan untuk transaksi finansial menggunakan BNI e-Secure yang akan menghasilkan kombinasi angka yang berubah-ubah (dynamic PIN) setiap kali Pengguna melakukan transaksi.
·         PIN BNI e-Secure dibuat oleh Pengguna dan digunakan setiap kali mengaktifkan/ menyalakan BNI e-Secure
·         BNI e-Secure akan otomatis mati apabila tidak digunakan dalam waktu 45 (empat puluh lima) detik
·         Pemblokiran layanan BNI Internet Banking dilakukan oleh Pengguna melalui permintaan kepada BNI PhonePlus melalui BNI Call.
·         Limit transaksi finansial per hari dibatasi.
·         Bukti transaksi BNI Internet Banking dapat dicetak dan atau disimpan sesuai keperluan pengguna.
1.3.     Proses Bisnis
Sebenarnya ada banyak sekali proses bisnis yang berbeda antar fitur yang digunakan. Namun disini penulis akan membuat diagram proses bisnis secara umum yang digunakan dalam Internet Banking BNI.
Proses Bisnis Transaksi Internet Banking BNI (Klik Untuk Memperbesar)

Keterangan Proses Bisnis:
·         Gambaran proses bisnis di atas adalah gambaran umum diluar sistem yang sebenarnya terjadi dalam internal BNI.
·         Transaksi yang dilakukan bisa berbagai jenis, mulai dari yang terkait dengan internal BNI (misalnya transfer antar rekening Bank BNI) hingga yang terkait dengan pihak luar BNI (misalnya transfer online, Kliring, RTGS, dan transaksi terkait dengan BUMN dan Operator telepon)
·         Fase “memproses transaksi” apabila terkait dengan pihak diluar BNI, akan ada pengecekan Databasetambahan yang dilakukan oleh sistem sesuai dengan jenis transaksi yang dilakukan pengguna.