Sabtu, 14 Januari 2012

Sistem Informasi

1) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuahsistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
-  Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
-  Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
-  Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
- SIA terdiri dari 3 subsistem:
-  Sistem pemrosesan transaksi
mendukung proses operasi bisnis harian.
-  Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas,      pengembalian pajak.
-  Sistem pelaporan manajemen
 yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan
bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan
pertanggungjawaban.

- Manfaat

Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
-  Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat
melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
-  Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
-  Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
-  Meningkatkan sharing knowledge
-  menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

2) Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen memproses berbagai transaksi non-keuangan yang tidak bisa diproses oleh SIA biasa. tapi bagaimana juga sistem juga di lakukan dengan kerja bersama time...dengan mendukung semua ide dari masing2 group yang melakukan kerja dilapangan.....dan bagaimana kita memberikan semangat yang tinggi buat karyawan....perusahaan
Pengguna Sistem Informasi Manajemen
Sebagai pengguna sistem informasi manajemen, tingkatan manajemen ini
dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tingkatan , yaitu:

• Manajer tingkat perencanaan stratejik (strategic planning);
merupakan manajer tingkat atas, seperti para jajaran Menteri, para
eselon I, di mana keputusan-keputusan yang dibuatnya berkenaan
dengan perencanaan stratejik yang meliputi proses evaluasi
lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan organisasi, dan
penentuan strategi organisasi.
Manajer tingkat pengendalian manajemen (management control);
yang dikenal juga dengan istilah manajer tingkat menengah,
mempunyai tanggung jawab untuk menjabarkan rencana stratejik yang
sudah ditetapkan ke dalam pelaksanaannya dan meyakinkan bahwa
tujuan organisasi akan tercapai. Termasuk dalam kelompok ini
misalnya adalah Pejabat Eselon II, Kepala Kantor Wilayah, Kepala
Dinas, dan Eselon III, Kepala Bagian/Bidang.

• Manajer tingkat pengendalian operasi (operational control)
merupakan manajer tingkat bawah misalnya eselon IV dan V,
bertanggung jawab melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan oleh
manajer tingkat menengah, yang terwujud dalam operasi/kegiatan
organisasi.

3) Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilahManagement Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan 10 difinisimengenai Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support Sistem yang dikembangkan oleh beberapa ahli.

10 pendapat tentang pengertian sistem pendukung keputusan: 
1. Little (1970)
Sistem pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya.

2. Alter (1990) membuat definisi sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan sebuah sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data Processing tradisional dalam 5 hal :
SPK
Penggunaan :Aktif 
Pengguna :Manajemen 
Tujuan :Efektifitas 
Time horizon :Sekarang dan masa depan 
Kelebihan : Fleksibilitas

PDE 
Penggunaan : Pasif
Pengguna : Operator/Pegawai
Tujuan : Efisiensi Mekanis
Time horizon :Masa Lalu
Kelebihan :Konsistensi

3. Keen (1980)
Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem.

4. Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.

5. Hick (1993)
Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi.

6. Man dan Watson 
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.

7. Moore and Chang
Sistem pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.

8. Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah.

9. Turban & Aronson (1998)
Sistem penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer.

10. Raymond McLeod, Jr. (1998)
Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.

4) Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan – Decision Support Systems
(DSS)
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (DSS) adalah sistem
berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan
dalam menggunakan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang
tidak terstruktur. Sistem pendukung ini membantu pengambilan
keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan
alat-alat analisis yang komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan
tampilan pengguna ke dalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar
(powerful) yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang semi atau
tidak terstruktur. DSS menyajikan kepada pengguna satu perangkat alat yang fleksibel dan memiliki kemampuan tinggi untuk analisis data
penting. Dengan kata lain, DSS menggabungkan sumber daya intelektual
seorang individu dengan kemampuan komputer dalam rangka
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. DSS diartikan sebagai
tambahan bagi para pengambil keputusan, untuk memperluas kapabilitas,
namun tidak untuk menggantikan pertimbangan manajemen dalam
pengambilan keputusannya.
Dalam suatu penelitiannya Steven S. Alter mengembangkan satu
taksonomi dari enam jenis DSS yang didasarkan pada tingkat dukungan
pemecahan masalah.
menu yang membuat pengguna mudah untuk memasukkan data atau

Decision Support Systems meliputi berbagai komponen yang termuat di
dalam sistem pendukung ini, yaitu:
• DSS database:
Kumpulan data berjalan atau historis dari sejumlah aplikasi.
Komponen ini digunakan untuk menanyakan dan menganalisis data.
Database ini dapat berupa PC database atau massive database.
• DSS software system:
Kumpulan dari perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis
data, seperti: On-Line Analytical Processing (OLAP) tools, datamining
tools, atau kumpulan dari model-model matematika dan analisa yang
mudah untuk diakses oleh para pengguna DSS. Model ini dapat berupa
model fisik (model rancangan ruang kerja, taman, dan model pesawat
terbang), model perhitungan matematika (seperti: persamaan,
alogaritma, anuitas, cicilan bunga kredit), atau model verbal (seperti:
deskripsi suatu prosedur untuk penulisan suatu perintah kerja/order).
Masing-masing DSS dibangun untuk seperangkat tujuan tertentu dan
akan menghasilkan berbagai kumpulan model tergantung padakebutuhan dan tujuannya.

1. Sekilas Tentang Office Automation System (OAS).
Office automation system (OAS) terkadang disebut juga dengan Virtual Office (VO), ia merupakan usaha yang dilakukan untuk mengotomatisasi kegiatan yang ada di kantor.Tujuan akhir dari OAS ini adalah mengurangi penggunaan kertas (paperless), peningkatan kecepatan, ketepatan, keamanan kerja di kantor dan meningkatkan produktivitas kerja. Untuk mencapai tujuan OAS digunakan penggabungan berbagai teknologi IT (teknologi komputer dan internet).
OAS dimulai tahun 1960-an, ketika IBM mulai memasarkan komputernya kemudian OAS mulai berkembang tahun 1970-an. OAS mencakup semua sistem komunikasi formal & informal dari orang didalam maupun diluar perusahaan. Secara garis besar OAS mencakup penggunaan :
  1. Komunikasi informasi
  2. Sistem elektronik (penggunaan komputer dan pelengkapnya)
  3. Penggunaan internet
Sebagai contoh negara yang telah memperoleh manfaat dari OAS adalah India. India telah membangun suatu jaringan komputer nasional yang murah, menghubungkan 430 distrik. Tersedianya jaringan ini memungkinkan proyek-proyek besar tentang piranti lunak dapat dikejakan bersama-sama dan diorganisasikan dengan menggunakan electronic mail dan pertukaran data. Dampak lainnya adalah perusahaan-perusahaan piranti lunak India saat ini juga melakukan pengambangan-pengambangan piranti lunak paket yang kemudian dipublikasikan oleh perusahaan-perusahaan Amerika. (http://www.elektroindonesia.com/elektro/no7a.html). Maknanya adalah salah satu komoditi India adalah piranti lunak tingkat dunia dan dikerjakan oleh orang-orang yang tidak saling ketemu secara fisik, geografis berjauhan tetapi pekerjaan tetap selesai dengan sinergis


2. Siapa Pemakai OAS?




Bila kita amati, maka dewasa ini ada beberapa pemakai OAS, antara lain:
1. MANAJER (Top Manager, Midle Manager dan Lower
Manager)
Terdiri dari manajer/pimpinan baik perusahaan private, perusahaan milik pemerintah maupun pimpinan yang bekerja sebagai aparatur negara.
2. PROFESIONAL
Terdiri dari orang-orang yang bekerja pada berbagai perusahaan, sekretaris, staf kantor, ….
3. KLIEN
Terdiri dari klien/konsumen atau masyarakat umum yang melakukan komunikasi dengan organisasi tertentu.
3. Konsep Office Automation System
Konsenp OAS menggabungkan penggunaan berbagai peralatan IT (Information Technology mencakup hardware dan software) dalam berkomunikasi baik dengan satu orang/unit maupun banyak orang/unit untuk mengurangi penggunaan kertas (paperless) dengan tujuan terjadinya peningkatan kecepatan, ketepatan, keamanan kerja di kantor dan meningkatkan produktivitas kerja.
Secara sederhana konsep OAS menyambungkan beberapa peralatan IT via sebuah server. Server sebagai pusat pengendali untuk setiap workstation dan peralatan lainnya.Para pemakai (user) dapat saling berhubungan dengan pemakainya lainnya melalui server tadi. Semua informasi dan dokumen disimpan didalam server dan untuk memudahkan digunakan berbagai software yang dapat mengatur masing-masing pengguna workstation. Melalui penggunaan jaringan LAN (Local Area Network) dan Intranet serta Internet seorang user/pemakai akan dapat berkomunikasi dengan pemakai lainnya tanpa ditentukan/dibatasi oleh jarak dan waktu.
4. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan OAS
Pada bagian di atas telah diinformasikan penggunaan OAS akan berdampak pada sharing berbagai peralatan dan software. Beberapa manfaat atau keuntungan yang akan didapat bila menggunakan OAS antara lain:
  1. Pengurangan biaya software
  2. Pengurangan biaya peralatan (printer, fax, scanner, media penyimpan,...)
  3. Pengurangan penghentian kerja
  4. Peningkatan kecepatan kerja (hemat waktu)
  5. Peningkatan keamanan data sesuai level security
  6. Peningkatan akurasi data
  7. Kemudahan pengontrolan hasil kerja
  8. Kemudahan akses informasi bagi pimpinan
  9. Kemudahan akses bagi klien/pihak luar tentang informasi tertentu
  • Kelemahan:
  1. Investasi lebih tinggi bila dibandingkan tidak menggunakan OAS
  2. Peningkatan produktivitas kerja bagi pegawai yang skill dan daya saing perusahaan.
Disamping ada keuntungan penggunaan OAS, maka ada juga bebrapa kerugian penggunaan OAS antara lain:
  1. Bagi pegawai yang unskill akan menimbulkan rasa takut kehilangan pekerjaan dan frustasi yang semakin tinggi bagi pegawai yang unskill.
  2. Rasa tidak memiliki akan semakin tinggi, karena data semakin transparan terutama pada pimpinan yang lebih tinggi.
  3. Hanya pegawai yang skill yang dapat bekerja pada kantor yang menggunakan OAS.
  4. Investasi lebih rendah bila dibandingkan dengan kantor yang menggunakan OAS.


6. Strategi Penerapan OAS
Untuk menerapkan OAS ada beberapa strategi yang disarankan, antara lain:
  1. Sediakan agen perubahan, dimana agen ini memiliki informasi yang lebih tentang OAS dan komputer
  2. Sediakan berbagai sumber referensi tentang OAS, komputer dan internet.
  3. Sediakan sumber daya komputer
  4. Latih beberapa orang lainnya sebagai agen perubahan iklim kerja dari manual ke otomatis (menggunakan OAS)
  5. Sediakan akses kesumber daya informasi yang ada (data, software dan hardware)
  6. Sediakan perlengkapan non komputer
  7. Gunakan berbagai fasilitas OAS secara perlahan-lahan.


7. Kesimpulan
Bagi perusahaan yang ingin menerapkan OAS hendaklah memperhatikan kemampuan SDM dan kemampuan keuangan perusahaan untuk menyediakan peralatan OAS. Penggunaan OAS untuk jangka panjang akan mendatangkan berbagai keuntungan serta meningkatkan pelayanan pada konsumen dan akhirnya akan meningkatkan daya saing perusahaan tersebut





6) Sistem Pakar - Expert Systems (ES)
Para ahli atau pakar biasanya memiliki pengetahuan (knowledge) dan
pengalaman khusus untuk masalah tertentu. Mereka paham betul
alternatif pemecahan, kemungkinan keberhasilannya, serta keuntungan
dan kerugian yang mungkin timbul. Mereka biasanya digunakan oleh
instansi untuk memberi nasehat atas masalah tertentu, seperti pada
Departemen Pertahanan masalah pembelian peralatan militer yang
teknologinya canggih, penyelesaian tuntutan pembubaran Bisnis TNI,
perampingan/reorganisasi departemen, dan strategikomunikasi dengan media massa. Makin tidak terstruktur masalahnya, makin spesialis
nasehat yang dibutuhkan dari mereka.
Expert systems (ES) mencoba untuk meniru pengetahuan pakar tersebut.
Sistem ini biasanya digunakan jika organisasi harus memberikan
keputusan atas suatu masalah yang kompleks. Secara khusus, ES adalah
paket komputer untuk memecahkan atau mengambil keputusan atas
suatu masalah spesifik atau terbatas, yang kemampuan pemecahannya
dapat sama atau melebihi suatu tingkat kemampuan seorang pakar.

Tiga komponen utama yang biasanya ada dalam ES adalah basis
pengetahuan, mesin inferensi (inference engine), dan tampilan pengguna
(user interface). Namun demikian, secara umum, suatu ES mengandung
komponen-komponen berikut:
1. Subsistem pemerolehan pengetahuan (knowledge acquisition sub
system). Pemerolehan pengetahuan adalah pengumpulan,
pemindahan, dan pentransformasian keahlian pemecahan masalah
para pakar atau pendokumentasian sumber-sumber pengetahuan ke
program komputer yang digunakan untuk mengkonstruksikan atau
memperluas basis pengetahuan. Karena pemerolehan pengetahuan
dari para pakar adalah pekerjaan yang kompleks, biasanya dibutuhkan
perantara, yaitu teknisi pengetahuan (knowledge engineer).
2. Basis pengetahuan. Basis pengetahuan mengandung pengetahuan yang
diperlukan untuk memahami, memformulasikan, dan memecahkan
masalah. Basis ini terdiri dari dua elemen utama, yaitu fakta dan
kelaziman (rule). Informasi dalam basis pengetahuan dimuat dalam
Sistem Informasi Manajemen
Pusdiklatwas BPKP- 2007 46
program komputer melalui suatu proses yang disebut representasi
pengetahuan (knowledge representation).
3. Mesin inferensi. Otak dari sistem pakar adalah mesin inferensi, yang
juga dikenal sebagai stuktur pengendali (control structure) atau
penginterpretasi kelaziman (rule interpreter). Mesin inferensi
biasanya memiliki tiga elemen utama, yaitu suatu penginterpretasi
(interpreter), penjadwalan (scheduler), dan penegak konsistensi
(consistency enforcer).
4. Pengguna.
5. Tampilan pengguna.
6. Papan belakang (ruang kerja). Papan belakang adalah suatu area
memori kerja untuk menguraikan kondisi yang ada, yang ditentukan
oleh data masukan.
7. Subsistem penjelasan (penjustifikasi). Subsistem ini dapat menelusuri
tanggung jawab atas simpulan-simpulan yang diberikan kepada
sumbernya. Biasanya, secara interaktif, subsistem ini menjawab
pertanyaan seperti: Kenapa suatu pertanyaan diajukan oleh ES?
Bagaimana suatu simpulan dicapai? Kenapa alternatif tertentu justru ditolak?
8. Sistem pengurai pengetahuan (knowledge refining system). Sistem ini
menganalisis pengetahuannya sendiri dan penggunaannya, belajar dari
ini, dan meningkatkannya untuk konsultasi berikutnya.

Daftar Pustaka :
2008
Grantham, Lisa. 1995.Justifying office automation: benefits and problems Journal:Industrial Management & Data Systems ISSN: 0263-5577 Year: 1995Volume: 95 Issue: 8 Page: 10 - 13 DOI: 10.1108/02635579510095733Publisher: MCB UP Ltd